Sekolah Rakyat Hadir di Papua, Harapan Baru Atasi Kemiskinan lewat Pendidikan Berasrama

Papua – Pemerintah terus memperluas jangkauan pendidikan inklusif melalui pendirian Sekolah Rakyat, termasuk di wilayah Papua. Inisiatif ini digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi, terutama di keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah Rakyat dirancang berkonsep asrama dan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak yang berisiko putus sekolah.

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa program ini dikerjakan secara kolaboratif dengan pemerintah daerah.

“Untuk di Papua kita bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota, untuk rekrutmen siswa bekerjasama dengan aparatur pemerintah daerah, ada Dinsos, ada BPS tentunya, juga kita bekerjasama dengan masyarakat adat yang ada di sana,” katanya.

Agus Jabo juga menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat memberikan harapan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan, terutama mereka yang putus sekolah atau berisiko tidak melanjutkan sekolah.

“Pak Presiden ingin semua anak Indonesia sekolah, baik yang kaya, yang miskin, semua harus sekolah. Supaya kemudian keluarga miskin bisa memutus transmisi kemiskinan dan bisa kemudian mengangkat ekonomi keluarga, ekonomi masyarakat, maupun ekonomi bangsa,” ujarnya.

Hingga pertengahan Juli 2025, sebanyak 63 titik Sekolah Rakyat rintisan telah memulai kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), termasuk di Papua. Rencananya, hingga akhir bulan ini akan bertambah 37 titik baru yang akan mulai beroperasi.

“Sekarang ini, (Sekolah Rakyat) yang sudah ada, kemudian dibuka dan sekarang ini sedang melaksanakan MPLS itu ada 63 sekolah, termasuk yang ada di Papua,” jelas Agus Jabo.

Ke depan, pemerintah menargetkan setiap kabupaten dan kota minimal memiliki satu Sekolah Rakyat. Pemerintah daerah diminta untuk berkolaborasi dalam penyediaan lahan agar pembangunan sekolah dapat segera terealisasi.

“Jadi walaupun tempatnya jauh, karena ini boarding tidak ada masalah, yang penting guru-gurunya bersedia, murid-muridnya juga bersedia, sehingga di mana pun tempatnya itu tidak ada masalah selama instrumen untuk proses belajar mengajar terpenuhi,” jelasnya.

More From Author

Sekolah Rakyat Jadi Solusi Inklusif Pendidikan Papua, Pemerintah Daerah Siap Wujudkan Komitmen Presiden

Sekolah Rakyat Dinilai Jadi Terobosan Atasi Kemiskinan Turun-Temurun di Papua

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *