Apotek Desa Dorong Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan

Oleh: Irfan Nurmaji )*

Kehadiran Apotek Desa sebagai bagian dari program Koperasi Desa Merah Putih menjadi angin segar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedesaan. Program ini merupakan langkah konkret negara dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang terjangkau sekaligus merangsang pertumbuhan ekonomi lokal secara berkelanjutan.

Gagasan besar ini berasal dari Presiden Prabowo Subianto, yang mencanangkan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sebagai bentuk komitmen dalam membangun fondasi ekonomi rakyat dari akar rumput. Gagasan tersebut kemudian diterjemahkan secara nyata melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, yang memberikan landasan hukum pelaksanaannya.

Menteri Desa dam Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, mengatakan koperasi ini berbeda dengan pendekatan sebelumnya, koperasi ini diperkuat dengan pendampingan aktif dari negara. Justru dalam konsep terbaru ini, negara hadir secara aktif dan mengawal setiap tahap perkembangan koperasi agar benar-benar memberi dampak signifikan bagi masyarakat desa.

Hal penting yang ingin dicapai melalui koperasi ini adalah memutus rantai ketergantungan masyarakat terhadap rentenir dan pinjaman online ilegal yang kerap menyengsarakan rakyat. Di sinilah peran koperasi menjadi strategis, termasuk dalam penyediaan kebutuhan pokok dan layanan dasar seperti klinik dan apotek desa.

Mendes Yandri menambahkan bahwa koperasi tidak hanya berfungsi sebagai tempat simpan pinjam, tetapi juga sebagai pusat distribusi barang kebutuhan harian yang dibutuhkan masyarakat. Dengan adanya Apotek Desa, masyarakat desa tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh ke kota untuk mendapatkan obat-obatan. Hal ini menunjukkan peran nyata pemerintah dalam menghadirkan pelayanan setara bagi masyarakat desa

Hal ini tentu menjadi revolusi tersendiri dalam pelayanan kesehatan di desa. Apotek Desa dapat menjadi tulang punggung dalam penyediaan obat generik dengan harga terjangkau, sehingga dapat menekan pengeluaran kesehatan masyarakat yang selama ini cukup tinggi.

Sementara itu, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, mengatakan tujuan utama dari pendirian apotek desa ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kampung secara nyata. Salah satu indikatornya adalah terpenuhinya kesehatan dasar masyarakat desa secara berkesinambungan.

Wamen juga menyebutkan bahwa apotek desa diharapkan memberikan keberlanjutan ekonomi melalui keuntungan yang kembali kepada rakyat. Namun keuntungan tersebut bukan untuk segelintir pihak, melainkan akan didistribusikan kepada seluruh anggota koperasi, sehingga dapat menciptakan efek domino kesejahteraan bagi warga desa. Langkah ini menunjukkan kecermatan dan kehati-hatian dalam penggunaan modal sehingga setiap dana yang dimiliki benar-benar bisa difokuskan untuk pengembangan usaha, termasuk pembentukan Apotek Desa yang profesional dan terpercaya.

Kepemimpinan di level daerah juga sudah diatur secara sistematis. Di tingkat provinsi, ketua satgas adalah gubernur, sedangkan di tingkat kabupaten atau kota, bupati dan wali kota berperan langsung sebagai ketua. Ini menunjukkan keseriusan negara dalam membangun sistem yang solid dari pusat hingga daerah.

Dukungan anggaran pun telah dipikirkan secara matang. Proses legalisasi dapat dibiayai dari Dana Operasional sebesar tiga persen dari Dana Desa, sehingga tidak memberatkan masyarakat dan perangkat desa. Dengan alokasi dana yang jelas, koperasi bisa segera bergerak melayani masyarakat.

Apotek Desa menjadi simbol dari pendekatan negara yang semakin dekat dengan rakyat. Dengan akses kesehatan yang lebih mudah, masyarakat desa tidak hanya menjadi lebih sehat, tetapi juga lebih produktif dalam aktivitas ekonominya sehari-hari. Dalam jangka panjang, Apotek Desa akan menjadi pusat informasi dan edukasi kesehatan bagi masyarakat desa. Ini sangat penting dalam menekan angka penyakit kronis akibat kurangnya pemahaman tentang pola hidup sehat dan pengobatan mandiri yang keliru.

Dengan terwujudnya Apotek Desa dan koperasi yang sehat, desa akan tumbuh menjadi pusat-pusat ekonomi baru yang mandiri. Tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga membangun ekosistem bisnis lokal yang mengakar dan berdaya saing. Program ini mencerminkan semangat gotong royong dan kemandirian yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Dengan negara hadir di tengah-tengah rakyat melalui koperasi, cita-cita besar untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi semakin nyata.

Ke depan, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan koperasi dan Apotek Desa. Diperlukan kolaborasi dan pengawasan agar koperasi benar-benar menjadi alat perjuangan rakyat “dengan pengawasan tepat, koperasi akan benar-benar menjadi alat perjuangan rakyat.

Apotek Desa sebagai bagian integral dari koperasi juga berpotensi menjadi agen transformasi sosial, yang tidak hanya menjual obat, tapi juga menyembuhkan ketimpangan ekonomi dan keterbatasan akses layanan publik di desa. Dengan semangat yang sama, masyarakat desa kini memiliki harapan baru. Harapan akan hidup yang lebih layak, akses kesehatan yang adil, dan kesempatan untuk berkembang tanpa harus meninggalkan kampung halamannya.

Selain manfaat langsung bagi masyarakat, kehadiran Apotek Desa juga membuka peluang usaha baru bagi pemuda desa yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang kesehatan atau farmasi. Ini dapat menciptakan lapangan kerja berbasis kompetensi lokal sekaligus mengurangi angka migrasi tenaga kerja muda ke kota.

Lebih dari itu, Apotek Desa juga menjadi simbol integrasi antara pembangunan ekonomi dan kesehatan masyarakat. Ketika kesehatan terjaga dan kebutuhan dasar tersedia, maka kualitas hidup masyarakat desa akan meningkat secara menyeluruh. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan yang inklusif dan berkeadilan dapat dimulai dari desa, dan Apotek Desa menjadi salah satu fondasi penting menuju arah tersebut.

)* Penulis adalah mahasiswa Makassar tinggal di Jakarta

More From Author

Apotek Desa Perkuat Pelayanan Kesehatan Nasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *