Jakarta – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan Kadin China untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui pembangunan 1.000 dapur bergizi atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mengatakan kerja sama ini merupakan bagian dari hasil kunjungan Perdana Menteri China, Li Qiang, ke Indonesia pada 24–26 Mei 2025. Salah satu wujud nyatanya adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sebelum acara Indonesia–China Business Reception 2025 di Hotel Shangri-La, Jakarta.
“Bisa dibayangkan Kadin bisa berperan dari berbagai macam bidang dengan bantuan China, dari dapurnya sendiri atau SPPG,” ujar Anindya.
Selain membangun dapur, Kadin China juga akan mendukung penyediaan bahan pangan dan penguatan sektor pertanian lewat industrialisasi dan modernisasi.
“Target dari pemerintah adalah membangun 30 ribu dapur. Dari Kadin, kami mencoba bertahap, tapi target kami setidaknya 1.000 SPPG. Di dalam angka tersebut, Kadin China ingin berpartisipasi,” ungkap Anindya.
Prototipe dapur gotong royong ini ditargetkan selesai sebelum 17 Agustus 2025. Lokasi pembangunan dapur akan disesuaikan dengan wilayah yang menjadi fokus investasi Kadin China.
“Jadi kalau investasinya banyak di Halmahera Timur atau di Sulawesi atau di Kalimantan saya yakini akan menjadi fokus kepada mereka,” jelas Anindya.
Ketua Kadin Komite Tiongkok, Garibaldi “Boy” Thohir, menambahkan bahwa kerja sama ini penting di tengah tantangan ekonomi global karena langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
“Penguatan kerja sama antar-negara perlu dilakukan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Program MBG ini adalah contoh yang sangat relevan, karena menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat,” ujar Boy.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, membenarkan bahwa pembangunan dapur MBG ini berada di bawah koordinasi Kadin, dan dilakukan dalam kemitraan dengan BGN.
“Kadin itu satu bagian yang juga akan mentargetkan kurang lebih 1.000 SPPG. Mekanismenya nanti dari Kadin yang akan bekerja sama dengan China,” jelas Dadan.
Konsep dapur gotong royong ini disebut Anindya mirip dengan model vaksinasi Covid-19 gotong royong yang pernah dijalankan Kadin. Namun, bentuk akhir program ini masih menunggu arahan dari pemerintah.
Dengan kerja sama lintas negara ini, pembangunan dapur MBG diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat pemenuhan gizi anak-anak Indonesia sekaligus mendorong kerja sama ekonomi jangka panjang antara Indonesia dan China.