Oleh : Adhika Utomo )*
Kesehatan generasi muda adalah fondasi penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Di tengah dinamika sosial dan perubahan gaya hidup di era digital seperti sekarang, pemerintah terus memastikan kualitas kesehatan anak-anak dan remaja tetap terjaga sejak usia dini. Pada tahun 2025, Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) resmi diluncurkan dan menjadi salah satu langkah strategis pemerintah dalam memperkuat kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda dari jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.
Program CKG menyasar lebih dari 53 juta pelajar di seluruh Indonesia dengan tujuan utama mendeteksi dini berbagai masalah kesehatan yang mungkin belum terlihat secara jelas. Pemeriksaan menyeluruh mulai dari pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan mata, telinga, gigi, hingga tes darah dan kebugaran dilakukan secara gratis di lebih dari 282 ribu sekolah. Dengan cakupan sebesar ini, program CKG merupakan salah satu program skrining kesehatan terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia, sekaligus investasi jangka panjang dalam menjaga kualitas sumber daya manusia masa depan.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Aji Muhawarman, menyatakan bahwa antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi di berbagai daerah, CKG bukan sekadar pemeriksaan kesehatan biasa, melainkan sebuah upaya membangun budaya peduli kesehatan di semua lapisan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa Program CKG hadir tidak hanya sebagai pelayanan medis, tetapi juga sebagai gerakan sosial yang mengajak masyarakat untuk lebih sadar dan aktif menjaga kesehatannya.
Budaya peduli kesehatan yang ingin dibangun melalui program ini sangat penting, mengingat selama ini banyak masyarakat yang masih menganggap kesehatan sebagai hal yang diabaikan sampai muncul gejala sakit. Dengan adanya skrining kesehatan sejak usia sekolah, anak-anak dan remaja diajarkan untuk mengenali pentingnya menjaga tubuh mereka agar tetap sehat. Ini tentu akan mempengaruhi pola pikir mereka kelak sebagai individu dewasa yang sadar akan pentingnya pencegahan dan pemeliharaan kesehatan.
Sejalan dengan upaya pembangunan budaya peduli kesehatan, pemerintah juga berfokus pada penguatan infrastruktur kesehatan nasional. Program pembangunan dan peningkatan kelas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi bagian dari strategi untuk memastikan layanan rujukan kesehatan dapat diakses merata di seluruh pelosok tanah air. Saat ini, pemerintah sedang mempercepat proses peningkatan rumah sakit kelas D dan D Pratama menjadi kelas C dengan penambahan fasilitas medis yang lebih lengkap seperti ruang operasi, ruang rawat inap, fasilitas cathlab, hemodialisa, radiologi, farmasi, serta pendukung lainnya.
Pemerintah menargetkan pembangunan RSUD di 66 kabupaten dan kota, dengan 32 di antaranya sudah mulai konstruksi sejak tahun 2025. Hingga awal Oktober 2025, lebih dari 22 rumah sakit telah memasuki tahap konstruksi dengan progres rata-rata di atas 50 persen. Peningkatan fasilitas ini sangat penting agar ketika anak-anak yang terdeteksi mengalami masalah kesehatan melalui Program CKG, mereka dapat memperoleh penanganan lanjutan yang memadai dan berkualitas tanpa harus menempuh perjalanan jauh ke rumah sakit besar di kota besar.
Dengan dua pendekatan ini, yaitu skrining kesehatan gratis di sekolah dan penguatan layanan kesehatan di tingkat rumah sakit daerah, pemerintah berupaya menciptakan ekosistem kesehatan yang berkelanjutan dan inklusif. Anak-anak dan remaja yang sehat berkat deteksi dini akan mendapat tindak lanjut yang cepat dan tepat di fasilitas kesehatan yang semakin memadai. Hal ini menjadi kunci penting dalam menurunkan angka penyakit kronis dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Kementerian Kesehatan mencatat, dari total 46,9 juta pendaftar, 43,9 juta di antaranya sudah menerima layanan. Pemeriksaan dilakukan di lebih dari 10 ribu puskesmas dan 125 ribu sekolah di seluruh Indonesia. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menegaskan, inisiatif CKG dijalankan untuk menjaga agar masyarakat tetap sehat, sebab penyakit berat umumnya diawali tanda-tanda ringan yang bisa terdeteksi lebih dini.
Lebih dari itu, upaya ini juga menjadi bagian dari visi besar Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diharapkan menjadi negara maju dengan sumber daya manusia yang unggul, sehat, dan produktif. Investasi kesehatan anak dan remaja adalah investasi terbesar yang akan menentukan keberhasilan bangsa ini dalam menghadapi tantangan global di masa depan. Program CKG bukan hanya tentang pemeriksaan kesehatan semata, melainkan langkah strategis untuk membangun fondasi budaya kesehatan yang kuat, didukung oleh infrastruktur layanan kesehatan yang merata dan berkualitas.
Peran serta seluruh elemen masyarakat pun sangat diperlukan agar program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak yang nyata. Guru, orang tua, tenaga kesehatan, hingga pemerintah daerah harus bersinergi untuk memastikan bahwa hasil skrining kesehatan di sekolah dapat diikuti dengan tindakan yang tepat. Dengan begitu, program ini akan menjadi pintu gerbang menuju perubahan positif dalam pola hidup masyarakat, dari kebiasaan mengabaikan kesehatan menjadi kebiasaan menjaga kesehatan secara proaktif dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, Program CKG dan pembangunan infrastruktur kesehatan merupakan dua sisi dari satu mata uang yang sama—yaitu investasi kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi. Program ini mewujudkan komitmen Indonesia dalam memberikan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas, sekaligus membangun generasi muda yang sehat dan siap bersaing di era digital yang terus berubah. Dengan dukungan penuh dari semua pihak, Indonesia akan semakin dekat untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang gemilang.
)* Pengamat Kebijakan Publik